Arti Penting Beriman dan Berhikmat

Arti Penting Beriman dan Berhikmat

Nats kitab : Yakobus 1:2-8
Melalui Yakobus 1:2-8, kita mendapat manfaat dari beriman dan berhikmat. Kondisi nyata dalam kehidupan saat ini. Seringkali orang-orang selalu mengandalkan akal pikiran mereka untuk bertindak dalam hal apapun yang ingin mereka lakukan. Dalam Yakobus 1:2 tertulis, “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.” Merupakan suatu himbauan yang mengarahkan kita untuk menilai bagaimana merespon pencobaan dengan benar. Pencobaan pada hakikatnya dapat menghasilkan sesuatu yang positif, sesuatu yang baik pada diri orang yang bersangkutan. Maka hendaknya pencobaan  sebagai sesuatu yang membahagiakan, yaitu sebagai sesuatu yang menguntungkan, yang dalam ayat ini pencobaan yang adalah sebagai ujian.

Arti Penting Beriman dan Berhikmat
Arti Penting Beriman dan Berhikmat

Pencobaan Dapat Mengambil Berbagai Bentuk

Pencobaan dapat mengambil berbagai bentuk, namun selalu merupakan masalah atau keadaan yang tidak enak bagi kita. Yakobus 1:3 tertulis, “sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.” Maka, orang yang tekun dalam iman adalah yang tidak mudah putus asa, dewasa, dan matang kerohaniaanya. Memanglah kehendak Tuhan pada orang-orang percaya seharusnya menjadi orang Kristen yang dewasa secara rohani. Yakobus 1:4 tertulis, “Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Ini juga yang mengajarkan supaya pertumbuhan rohani terjadi pada diri kita. Dengan kata lain kita harus beranjak ke ajaran-ajaran Firman Allah yang lebih dalam lagi maknanya. Kita hendaknya tidak menjadi puas hanya sampai pada titik memahami ajaran-ajaran dasar. Kita perlu terus bertumbuh secara rohani, dengan mengimbangi pengetahuan kita tentang Firman Tuhan dan melakukan Firman Tuhan hari lepas hari.

BACA ARTKEL LAINNYA :  Buletin Diakonos Desember 2021

Tetapi Apabila Kekurangan Hikmat

Lalu pada Yakobus 1:5 tertulis, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya.” Allah akan memberikan hikmat kepada kita sesuai dengan kemurahan hati-NYA. Tidak membangkit-bangkit berarti suatu jaminan pengabulan doa yang sesuai dengan kehendak-Nya. Maka, jangan ragu untuk selalu meminta hikmat pada Allah.

Hendaklah Ia Meminta

Terakhir pada Yakobus 1:6 tertulis, “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.” Dalam hal ini ada satu syarat agar permohonan kita akan hikmat itu dikabulkan. Syaratnya adalah beriman. Dengan kata lain, tidak boleh ada keraguan bahwa Tuhan sudah mengabulkan permohonan kita. Kita perlu dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, segenap jiwa, tidak hanya asal atau coba-coba saja. Orang yang meminta dalam iman akan tetap percaya terhadap firman Tuhan. Angin badai persoalan atau keadaan sekeliling tidak dapat menggesernya dari kepercayaan itu. Maka janganlah kita mendua hati, seakan-akan membagi sebagian untuk Tuhan, tetapi sebagian lagi berpusat pada hal-hal lain. Allah berkenan kepada kita bila kita menyerahkan seluruh hati kita kepada-Nya, Ia tidak berkenan pada penyerahan yang setengah-tengah. Tuhan Yesus Memberkati, Amin.

BACA ARTKEL LAINNYA :  Buletin Diakonos Juni 2022

Oleh : Wiwi Murni Harefa

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *